Waskita Karya Buat Bendungan Temef untuk Mengairi 4500 Hektar

Waskita Karya Buat Bendungan Temef untuk Mengairi 4.500 Hektar

Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Temef yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (1/10/2024). Bendungan ini merupakan yang terbesar di NTT dan diyakini mampu mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar. Direktur Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menambahkan bahwa perseroan ini telah memiliki pengalaman panjang selama 63 tahun dalam membangun proyek infrastruktur sumber daya air, termasuk bendungan, irigasi, pengendalian banjir, dan pengaman pantai.

Bendungan Temef merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dari 83 proyek yang dibangun oleh Waskita. Letak bendungan ini mencakup tiga desa pada dua kecamatan, yaitu Desa Oenino dan Desa Pane Utara di Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki di Kecamatan Polen. Kehadiran Bendungan Temef diharapkan dapat memberikan manfaat bagi irigasi seluas 4.500 hektar dan mendukung lumbung pangan di kawasan tersebut.

Hanugroho menyatakan bahwa pembangunan bendungan ini dilakukan dengan metode modernisasi irigasi, melalui pengembangan inovasi dan pengelolaan irigasi yang mengandalkan suplai air dari bendungan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, manfaat bendungan tidak hanya terbatas pada peningkatan ketahanan air dan pangan secara nasional, tetapi juga berpotensi sebagai pengembangan kawasan pariwisata.

Bendungan Temef juga memiliki potensi untuk menjadi pembangkit Listrik Tenaga Mikro sebesar 2 x 1,0 Megawatt. Dengan debit air yang mencapai 131 liter per detik, bendungan ini dapat menyediakan air baku untuk sekitar 28.000 keluarga di beberapa kecamatan di NTT. Sebagai BUMN Konstruksi, Waskita Karya memiliki peran penting sebagai Agent of Development dan Value Creator melalui proyek-proyek infrastruktur yang dibangunnya.

Pembangunan Bendungan Temef melibatkan empat paket pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa kontraktor. Total biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp 2,7 triliun. Presiden Jokowi menyatakan bahwa bendungan ini sangat besar dan memiliki kapasitas penampungan air yang cukup besar pula. Bendungan Temef juga dapat membantu mereduksi banjir di daerah sekitarnya.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah telah aktif membangun bendungan di NTT dalam 10 tahun terakhir. Dari Bendungan Rotiklot, Bendungan Raknamo, hingga Bendungan Napun Gete, dan yang terbaru adalah Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan. Dia optimis bahwa pada Januari tahun depan, Bendungan Temef akan terisi penuh dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat.

Dengan adanya Bendungan Temef, diharapkan pertumbuhan ekonomi lokal dapat meningkat, serta peluang bisnis UMKM lokal pun semakin terbuka lebar. Pembangunan infrastruktur seperti bendungan ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan lingkungan. Semoga dengan adanya Bendungan Temef, NTT dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik di masa depan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *