Penampilan debat Joe Biden menimbulkan kekhawatiran di kalangan Partai Demokrat tentang kemampuannya memimpin partai melawan Donald Trump. Sekutu Joe Biden berharap dia dapat menunjukkan kekuatan dan energi di panggung debat untuk menjawab pertanyaan tentang ketajaman fisik dan mentalnya sebagai politisi berusia 81 tahun. Namun, di panggung politik terbesar di AS pada Kamis malam, Joe Biden tidak dapat memenuhi harapan mereka. Para sekutu presiden Partai Demokrat, termasuk ahli strategi partai dan pemilih, merasa panik setelah penampilan debat yang dipenuhi oleh kegagalan berulang, jeda yang tidak nyaman, dan gaya bicara yang tenang.
Kondisi ini sangat membingungkan bagi banyak orang. Publik dan pribadi, Partai Demokrat mulai mempertanyakan apakah mereka harus mencari pengganti Joe Biden sebagai calon presiden mereka melawan Donald Trump, yang merupakan Presiden sebelumnya dari Partai Republik yang kini berusia 78 tahun. Mantan Senator Demokrat Claire McCaskill mengatakan bahwa banyak orang merasa kasihan pada Joe Biden setelah penampilan debat tersebut.
Pertanyaan utama sekarang adalah apakah dampak penampilan buruk ini akan bertahan lama. Masih ada waktu empat bulan menuju pemilihan presiden, dan Partai Demokrat memiliki sumber daya yang belum digunakan sepenuhnya untuk periklanan dan infrastruktur kampanye. Meskipun penampilan debat bisa menjadi penentu, masih ada kesempatan bagi Joe Biden untuk pulih seperti kasus Barack Obama yang mengalami perubahan dalam persepsi publik setelah debat dengan Mitt Romney pada tahun 2012.
John Fetterman dari Partai Demokrat adalah contoh lain, di mana ia berhasil mengalahkan lawan dari Partai Republik pada tahun 2022 setelah mengalami stroke dan berhasil memperbaiki citranya melalui debat yang kuat. Dengan dukungan yang tepat dan strategi yang efektif, Joe Biden masih memiliki kesempatan untuk mengembalikan momentumnya dan menunjukkan kepada pemilih bahwa dia adalah kandidat yang mampu memimpin negara.
Sebagai pemilih, penting bagi kita untuk tetap fokus pada platform dan visi calon presiden, bukan hanya pada penampilan debat semata. Meskipun penampilan fisik dan mental tentu penting, lebih penting lagi adalah komitmen dan integritas seseorang dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin negara. Kita harus terus memantau perkembangan kampanye pemilihan presiden ini dan memilih kandidat yang sesuai dengan nilai dan keyakinan kita sebagai warga negara.