Airlangga Hartarto telah mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu malam. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk menjaga keutuhan partai.
Dalam pernyataannya, Airlangga menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dengan penuh keyakinan dan atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, ia secara resmi menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Meskipun meninggalkan posisi kepemimpinan, Airlangga meyakinkan bahwa Partai Golkar adalah partai yang matang dan dewasa. DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum.
Proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Airlangga menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan mengembangkannya secara berkelanjutan. Baginya, partai politik adalah pilar utama demokrasi Indonesia yang harus terus dijaga dan diperkuat.
“Demi keberlangsungan demokrasi kita, kita harus memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi terus berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujar Airlangga.
Pengunduran diri Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar merupakan langkah yang diambil demi kepentingan bersama. Ia yakin bahwa partai ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga tetap komitmen untuk terus berjuang demi kemajuan ekonomi Indonesia. Ia berharap agar semua pihak dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama demi kesejahteraan rakyat.
Dengan sikap yang bijaksana dan penuh tanggung jawab, Airlangga Hartarto meninggalkan jabatan Ketua Umum Partai Golkar dengan harapan agar partai ini tetap menjadi kekuatan politik yang solid dan mampu menjawab tantangan zaman. Semoga langkah-langkah yang diambil selanjutnya akan membawa kebaikan bagi semua pihak yang terlibat.