Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi baru saja bertemu dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, di Istana Merdeka Jakarta pada Minggu sore. Dalam pertemuan ini, Eriksen menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Menurut Siti, kedua negara membahas kerja sama antara Indonesia dan Norwegia melalui Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia serta Kementerian LHK Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah program Indonesia Forestry and Other Land Use-(FOLU) NET Carbon Sink 2030. Menurut Siti, Norwegia telah memberikan dukungan sebesar USD 156 juta untuk membantu Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dari deforestasi yang dilakukan di negara ini.
Eriksen juga turut bangga bekerja sama dengan Indonesia dan menilai pencapaian Indonesia dalam mengurangi deforestasi sangat luar biasa. Ia mencatat bahwa tingkat deforestasi di Indonesia telah berkurang hingga 90 persen dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini juga didukung oleh upaya rehabilitasi serta ambisi Indonesia terkait program FOLU NET Carbon Sink 2030.
FOLU Net Sink 2030 adalah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan lahan di mana tingkat serapan karbon lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030. Kebijakan ini adalah bukti keseriusan Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta mengendalikan perubahan iklim dan dampaknya. Program ini dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.
Dalam Pasal 3 Ayat (4), disebutkan bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca utamanya didukung oleh sektor kehutanan sebagai penyimpan karbon dengan pendekatan carbon net sink. Program ini melibatkan empat strategi utama, yaitu menghindari deforestasi, konservasi hutan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut, serta peningkatan serapan karbon.
Dalam pertemuan tersebut, Eriksen menegaskan pentingnya kerjasama internasional dan kepemimpinan yang baik dalam mencapai tujuan terkait perubahan iklim dan lingkungan. Dia memuji Indonesia atas komitmen dan capaian yang telah dicapainya.
Secara keseluruhan, kerjasama antara Indonesia dan Norwegia dalam program FOLU NET Carbon Sink 2030 merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan mitigasi perubahan iklim global. Kedua negara berkomitmen untuk terus bekerja sama demi keberlanjutan lingkungan dan iklim di masa depan.