Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 113 triliun untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam pidato kenegaraan memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia di Gedung DPR RI pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Menurut Jokowi, dana sebesar Rp 113 triliun tersebut telah digunakan untuk mendukung pendidikan lebih dari 20 juta siswa setiap tahunnya. Program KIP Kuliah merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP) yang memberikan bantuan uang tunai, memperluas akses, dan memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan mereka.
Jokowi menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 113 triliun tersebut telah digunakan untuk membiayai pendidikan 20 juta siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA atau SMK selama 10 tahun. Selain itu, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60,3 triliun untuk Program Pra Kerja selama lima tahun ke depan.
“Anggaran sebesar Rp 60,3 triliun untuk Program Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia,” ungkap Jokowi. Program Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja, atau buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
Program ini juga terbuka bagi pekerja atau buruh yang membutuhkan peningkatan keterampilan, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. Pada tahun 2023, Program Kartu Prakerja menargetkan 1 juta penerima dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,67 triliun untuk 595.000 peserta, sementara 405.000 peserta lainnya menggunakan tambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.
Para pendaftar Kartu Prakerja juga mendapatkan manfaat berupa saldo bantuan pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif biaya mencari kerja sebesar Rp 600.000, dan insentif pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 untuk setiap survei yang diisi. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.
Dengan alokasi dana yang besar dan program-program yang inovatif, diharapkan bahwa Indonesia dapat menciptakan generasi muda yang cerdas, terampil, dan siap bersaing di era globalisasi. Dukungan pemerintah terhadap pendidikan dan tenaga kerja merupakan investasi jangka panjang yang akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Semoga dengan adanya program-program ini, Indonesia dapat terus berkembang dan meraih kemakmuran yang lebih baik di masa depan.