Pemerintah telah menyiapkan dana awal sebesar Rp 20 triliun untuk memberikan kredit murah kepada pekerja migran, UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi kreatif. Program pinjaman dengan bunga rendah ini akan menjadi tambahan dari program-program yang sudah ada, seperti KUR dan permodalan yang disalurkan melalui PT PNM. “Selain KUR dan PNM, akan ada lembaga pinjaman bergulir lainnya yang akan ditambahkan dengan program ini. Intinya, kita ingin memberikan akses permodalan dengan bunga rendah sebesar total Rp 20 triliun ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Istana Kepresidenan Bogor.
Muhaimin menjelaskan bahwa model yang diusung adalah simpan pinjam dengan bunga rendah, baik dalam bentuk pinjaman bergulir maupun bentuk lainnya seperti dana abadi pendidikan dan dana abadi bergulir. “Program ini sangat dibutuhkan oleh pekerja migran karena memerlukan biaya tinggi, mulai dari biaya pelatihan, tiket pesawat, hingga pengurusan dokumen agar dapat bekerja secara legal,” tambahnya.
Rencana ini akan dilanjutkan lebih lanjut oleh kementerian dan lembaga terkait. Muhaimin juga memberikan contoh praktik baik yang dilakukan oleh PT PNM, BUMN yang fokus pada layanan simpan pinjam untuk ibu rumah tangga pelaku bisnis. Berbeda dengan bank-bank komersial, PNM lebih mengakomodasi nasabah mikro yang tidak terlayani oleh bank-bank tersebut. “Kami akan menduplikasi model ini untuk pekerja migran, UMKM, dan koperasi,” tambah Muhaimin.
Dengan adanya program ini, diharapkan para pekerja migran, UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi kreatif dapat memperoleh akses permodalan dengan bunga rendah sehingga dapat meningkatkan usaha dan produktivitas mereka. Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pihak yang terlibat.