Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan bahwa Indonesia akan tetap berada pada posisi nonblok dalam politik luar negeri, tanpa ikut serta dalam blok atau pakta militer mana pun. Menurutnya, Presiden Prabowo telah menetapkan visi politik luar negeri yang mengedepankan prinsip non-blok, yang berarti Indonesia tidak akan terlibat dalam aliansi militer manapun.
Sugiono menyatakan bahwa Indonesia ingin menjaga hubungan baik dengan semua negara, baik secara regional maupun global, melalui diplomasi yang sesuai dengan amanat konstitusi. Indonesia juga memiliki kebebasan untuk bergabung dengan kelompok multilateral lainnya.
Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, tanpa ketergantungan pada blok atau pakta militer. Negara ini tetap aktif menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara tetangga, serta berperan sebagai jembatan komunikasi antar negara di dunia.
Presiden Prabowo baru-baru ini melakukan serangkaian kunjungan ke luar negeri untuk meningkatkan kerja sama dengan sejumlah negara. Para pemimpin dunia memiliki harapan besar kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo sebagai penghubung antara negara-negara di dunia.
Indonesia memiliki potensi dan kekuatan yang besar, baik dari segi sumber daya alam maupun jumlah penduduk, sehingga banyak negara ingin membuka kerja sama yang lebih luas dengan Indonesia.
Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Menlu Sugiono membahas rencana program kerja 100 hari Kementerian Luar Negeri. Rapat tersebut juga membahas isu-isu aktual dan dihadiri oleh para anggota Komisi I DPR RI serta jajaran Kementerian Luar Negeri.
Setiap Wakil Menteri Luar Negeri memiliki bidang tugas masing-masing, seperti Wamenlu Arrmanatha Nasir yang lebih banyak aktif di bidang internal dan multilateral, dan Wamenlu Anis Matta yang fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan dunia Islam. Wamenlu Arif Havas Oegroseno lebih fokus pada urusan bilateral dan perjanjian internasional.
Pembagian tugas di Kementerian Luar Negeri dilakukan secara kolektif dan kolegial, tanpa batasan yang ketat. Menlu Sugiono menekankan pentingnya kerja sama tim dalam menjalankan tugas-tugas di bidang politik luar negeri.