Kehadiran mantan Menteri ESDM Sudirman Said dalam seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah membuat persaingan semakin menarik. Sudirman dikenal sebagai sosok berintegritas yang telah diakui oleh publik luas. Menurut mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, kehadiran Sudirman akan membuat persaingan dalam seleksi capim KPK semakin ketat. Peserta seleksi tidak lagi hanya orang-orang biasa atau sosok yang kurang dikenal publik.
Yudi juga menambahkan bahwa Sudirman adalah salah satu tokoh antikorupsi yang berpengaruh di Indonesia. Ia terkenal karena pernah membongkar skandal “papa minta saham”. Pengalaman Sudirman sebagai menteri dan aktivis antikorupsi dianggap akan memberikan kontribusi besar dalam menjawab pertanyaan terkait korupsi selama seleksi capim KPK. Pengalamannya dalam mengungkap kasus ‘papa minta saham’ juga dianggap sebagai nilai tambah.
Sudirman dipandang sebagai kandidat kuat dalam pencarian komisioner KPK. Namun, penentuan akhir tetap berada di tangan panitia seleksi dan DPR. Panitia seleksi memiliki peran penting dalam menentukan siapa yang akan dipilih, dan pada akhirnya DPR akan memilih dari sepuluh besar yang lolos seleksi.
Sudirman sendiri telah mendaftar sebagai calon pimpinan KPK dan telah mempertimbangkan langkah ini dengan matang. Menurutnya, langkah ini adalah panggilan tugas publik, sehingga ia harus siap untuk mengesampingkan referensi dan kepentingan pribadi.
Dengan kehadiran Sudirman Said dalam seleksi capim KPK, kita dapat melihat sejauh mana ia akan melangkah dalam periode 2024-2029. Semoga proses seleksi ini dapat menghasilkan pimpinan KPK yang berkualitas dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik demi memerangi korupsi di Indonesia.