BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat sejak Januari hingga saat ini, telah terjadi 255 gempa bumi di Provinsi Bengkulu dengan magnitudo yang berbeda-beda. Sabar Ardiansyah dari BMKG Kepahiang mengatakan bahwa gempa terbesar terjadi pada 5 Juni 2024 dengan magnitudo 5,7 di Kabupaten Mukomuko, sementara gempa terkecil memiliki magnitudo 1,9.
Dari 255 kejadian gempa tersebut, wilayah Bengkulu mengalami gempa secara merata, mulai dari Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, hingga Pulau Enggano. Meskipun terjadi aktivitas gempa yang dirasakan oleh masyarakat, tidak ada kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Meskipun rata-rata terjadi 45 gempa dalam satu bulan, aktivitas gempa di Bengkulu masih tergolong normal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena wilayah ini memiliki potensi gempa yang tinggi dan dapat diikuti oleh tsunami. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan selalu siap evakuasi jika diperlukan.
Sabar juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya seperti BMKG, BPBD, atau media yang berinteraksi dengan BMKG. Jangan terpancing oleh informasi yang tidak bertanggungjawab.
Dengan adanya informasi yang jelas dan akurat, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada menghadapi potensi bencana gempa bumi di wilayah Bengkulu. Semoga dengan kesadaran dan kewaspadaan ini, kita dapat mengurangi risiko dan kerugian akibat gempa bumi di masa depan.