Kontroversi di Balik Promosi #TeamPixel Google

Peluncuran Google Pixel 9 menjadi sorotan karena kontroversi yang terjadi seputar kampanye #TeamPixel yang dilakukan oleh Google. Program Team Pixel ini melibatkan sejumlah influencer terpilih yang diberikan produk Pixel sebelum produk tersebut dijual ke publik. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi dalam program ini, termasuk satu persyaratan yang cukup kontroversial.

Dalam salah satu klausul program, disebutkan bahwa jika influencer membandingkan Pixel dengan produk dari pesaing, mereka harus menyatakan bahwa Pixel lebih unggul daripada produk pesaing tersebut. Jika tidak, influencer tersebut akan dikeluarkan dari program Team Pixel. Tentu saja, hal ini menimbulkan protes dari para influencer yang merasa terkekang oleh persyaratan tersebut.

Google menegaskan bahwa program #TeamPixel ini berbeda dan terpisah dari program review produk dengan wartawan dan kreator konten. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkenalkan perangkat Pixel kepada para kreator konten, bukan kepada wartawan dan reviewer teknologi. Namun, Google mengakui bahwa penjelasan ini seharusnya disertakan dalam formulir program #TeamPixel yang kini sudah ditutup.

Program #TeamPixel sendiri tidak langsung dijalankan oleh Google, melainkan melalui agensi PR bernama 1.000heads. Tujuannya adalah untuk mempromosikan Pixel melalui influencer yang menjadi brand ambassador. Perangkat Pixel diberikan kepada influencer setelah peluncuran namun sebelum dijual ke publik, dengan harapan bahwa mereka akan membagikan pengalaman mereka menggunakan Pixel melalui akun media sosial mereka.

Salah satu kreator konten, Adam Matlock, mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan Team Pixel lima tahun yang lalu dan sebelumnya tidak ada persyaratan seperti yang ada sekarang. Biasanya, kreator hanya diminta untuk menggunakan hashtag #teampixel atau #giftfromgoogle sebagai bagian dari regulasi. Namun, Matlock merasa tidak nyaman dengan persyaratan baru ini dan memilih untuk keluar dari program Team Pixel.

YouTuber terkenal, Marques Brownlee, juga memberikan klarifikasi bahwa ia tidak bergabung dengan program Team Pixel sehingga tidak terikat oleh persyaratan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua influencer tertarik atau setuju dengan persyaratan yang diberlakukan dalam program ini.

Kesimpulannya, kontroversi seputar program #TeamPixel menunjukkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas antara merek dan para influencer. Persyaratan yang terlalu membatasi atau memaksa dapat membuat para kreator konten merasa terkekang dan tidak bebas untuk menyampaikan pendapat mereka secara objektif. Semoga kedepannya, program semacam ini dapat lebih memperhatikan kebebasan berekspresi para influencer demi menjaga hubungan yang baik antara merek dan kreator konten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *