Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang giat-giatnya memperjuangkan transisi energi dan mengurangi emisi di Indonesia. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah fokus pada investasi untuk mendorong perubahan energi. Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, hal ini akan menjadi topik utama dalam Conference of the Parties (COP 29) yang akan datang. “Nanti minggu depan kita ada COP 29, semoga ada hal-hal menarik yang bisa kita sampaikan,” ujar Eniya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/11/2024).
Namun, Eniya juga menegaskan bahwa pemerintah masih tengah membahas rencana penghentian bertahap pembangunan PLTU batubara. Mereka tetap berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Eniya juga menyebutkan bahwa ada empat parameter penting dalam ketahanan energi yang menjadi fokus utama pemerintah. Selain itu, Kementerian ESDM juga telah memiliki peta jalan yang akan membimbing mereka mencapai target energi nasional.
Selain transisi energi, pemerintah juga sedang fokus pada efisiensi energi. Menurut Eniya, dengan menerapkan efisiensi energi, emisi dapat dikurangi hingga 32 persen. Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan regulasi untuk mendukung implementasi efisiensi energi. Pada tahun 2025, pengelolaan energi akan menjadi wajib untuk setiap gedung di Jakarta. “Jadi, aturan-aturan baru akan segera diterapkan,” ucap Eniya.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih berkelanjutan dalam hal energi dan lingkungan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi dan menjaga keberlan