Pemerintah Siapkan Bansos Khusus Untuk 3,1 Juta Masyarakat Miskin Ekstrem

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengumumkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan bantuan sosial khusus untuk 3,1 juta masyarakat yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem. Bantuan ini diharapkan dapat mencapai targetnya dalam waktu 6 bulan ke depan.

“Dalam tiga bulan mendatang, kami akan memberikan bantuan khusus kepada 3,1 juta warga miskin ekstrem agar mereka dapat segera keluar dari tingkat kemiskinan yang ekstrem. Selama tiga bulan berikutnya, kami berharap dapat membantu mereka yang masih produktif untuk kembali bekerja,” ujar Muhaimin Iskandar dalam konferensi pers setelah memimpin rapat tingkat menteri untuk membahas percepatan penanggulangan kemiskinan.

Menurut data yang disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, kategori miskin ekstrem ditentukan dengan standar Bank Dunia, yaitu $2,15 per kapita atau sekitar Rp 391 ribu per bulan. Di Indonesia, terdapat sekitar 790 ribu kepala keluarga yang termasuk dalam kategori tersebut.

Secara keseluruhan, tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini mencapai 8,57% dari total jumlah penduduk. Dengan persentase tersebut, diperkirakan ada sekitar 24,06 juta orang yang hidup dalam kondisi miskin.

Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa penyaluran bantuan khusus akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah meningkatkan bantuan khusus bagi 3,1 juta masyarakat miskin ekstrem yang menjadi sasaran. Tahap kedua adalah memberikan akses kepada masyarakat miskin ekstrem yang masih produktif untuk meningkatkan kemampuan bekerja. Tahap ketiga adalah mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas hidup secara mandiri.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa peningkatan yang dimaksud bukanlah menambah jenis bantuan sosial, melainkan meningkatkan nilai dari bantuan yang diberikan. Dia menjelaskan bahwa pemerintah akan fokus pada perlindungan dan jaminan sosial dalam tahap pertama, sebelum kemudian memberdayakan masyarakat.

Kementerian Sosial saat ini sedang melakukan studi mendalam terkait profil masyarakat miskin ekstrem di Indonesia agar program yang akan diterapkan dapat tepat sasaran. “Ada yang sudah lanjut usia atau memiliki disabilitas, namun ada juga yang masih produktif. Tentu saja program yang diberikan akan berbeda-beda,” ujar Saifullah Yusuf.

Dengan langkah yang diambil oleh pemerintah ini, diharapkan dapat membantu masyarakat miskin ekstrem untuk keluar dari kondisi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Semoga bantuan yang disediakan dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *