Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyatakan bahwa pengembangan susu ikan secara massal dapat membantu menekan harga susu ikan yang saat ini lebih mahal daripada susu sapi. Dia berharap bahwa dalam waktu tiga tahun, harga susu ikan akan semakin mendekati harga susu sapi. “Saya sudah berbicara dengan para produsen, jadi jika produksinya dalam skala besar, harga bisa lebih terjangkau,” ujarnya ketika ditemui di Jakarta pada Jumat (27/9/2024). Menurutnya, saat ini hanya ada satu perusahaan yang mengembangkan susu ikan. Oleh karena itu, dengan peningkatan volume produksi, Teten yakin harga susu ikan akan menjadi lebih kompetitif dibandingkan susu sapi.
Berdasarkan perhitungannya, Indonesia memang tidak mampu mencukupi kebutuhan susu sapi secara mandiri. Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil inisiatif untuk mengganti protein susu dan daging dari sapi dengan protein berbasis ikan. “Kita memiliki sumber daya ikan yang melimpah. Jadi jangan meremehkan kualitasnya hanya karena saat ini rantai pasokannya belum memadai,” tambahnya. Teten menjelaskan bahwa untuk membangun satu pabrik susu ikan diperlukan modal sekitar Rp 15 miliar termasuk bangunan dan tanah. Sementara itu, biaya peralatan ekstraksi mencapai Rp 3 miliar. Seluruh pabrik susu ikan ini direncanakan dapat dibangun di pinggir pantai di berbagai lokasi di Indonesia.
“Yang terbaik adalah membangun pabrik-pabrik ini di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di daerah nelayan. Saya juga berharap bahwa koperasi-koperasi nelayan dapat turut serta dalam pembangunan pabrik susu ikan ini,” katanya. Menurut Teten, dalam proses produksi ini, satu ekor ikan dapat menghasilkan hidrolisat protein, tepung ikan, minyak ikan, dan pupuk dari ikan.
Sebagai perbandingan, harga susu sapi segar di tingkat peternak adalah Rp 9.000 per liter. Sementara itu, harga susu sapi siap minum di pusat perbelanjaan bisa mencapai Rp 18.000 per liter. Di sisi lain, susu ikan dalam kemasan 350 gram dijual dengan harga sekitar Rp 115.000 di platform e-commerce. Perlu diketahui bahwa susu ikan menjadi topik pembicaraan hangat setelah disebutkan akan digunakan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). MBG adalah program yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Program ini ditujukan untuk memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup dan terhindar dari masalah stunting.
Dengan adanya pengembangan susu ikan secara massal, diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaatnya dengan harga yang lebih terjangkau. Semoga dengan langkah ini, Indonesia dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakatnya.